Jakarta - Pernah mencoba minum kopi atau the tanpa gula? Mungkin terasa sulit untuk pertama kali. Ada baiknya mulai mencobanya. Karena menurut riset terkahir, konsumsi gula berlebihan beresiko tinggi pada penyakit jantung. Bagaimana bisa?
Riset yang baru dipublikasikan oleh Journal of American Medical Association yang diumumkan bulan April lalu menyebutkan bahwa konsumsi gula beresiko terhadap penyakit jantung. Tentu saja riset yang dilansir oleh Eatingwell ini menjelaskan bahwa yang dimaksug gula bukanlah gula pasir atau gula putih biasa.
Tanpa Anda sadari semua produk makanan dan camilan ringan selama proses produksi selalu ditambahkan gula. Bentuknya berupa madu, molases, necktar, fructose, glucose, sirop jagung dan semua bentuk olahan gula lainnya. Karena itu sebaiknya waspadalah dengan segala bentuk tambahan gula ini.
Akhir tahun silam,American Heart Associationmenganjurkan agar wanita tidak makan lebih dari 100 kalori dari gula tambhaan atau sekitar 6 sendok teh. Sedangkan laki-laki dianjurkan tidak lebih dari 150 kalori atau 9 sendok teh per hari. Sebagai conton 1 kaleng (360 ml) minuman kola bersoda mengandung 8 sendok teh gula tambahan.
"Penemuan ini memperkuat rekomendasi AHA untuk mengurangi konsumsi gula," demikian tutur Rachel Johnson, Ph.D., R.D., M.P.H, Professor Nutrisi, University of Vermont, anggota American Heart Association Nutrition Committee dan juru bicara AHA
Dalam penelitian yang dilakukan terhadap lebih dari 6.000 orang Amerika yang makan gula tambahan lebih banyak memiliki tingkat HDL - kolesterol baik lebih rendah dan tingkat trigliserida - lemak jahat dalam darah lebih tinggi. Dua hal inilah yang memicu penyakit jantung koroner. Hal yang berlawanan terjadi pada mereka yang mengkonsumsi gula tambahan lebih sedikit.
Sebenarnya tidak terlalu mengejutkan bahwa gula tidak baik untuk kesehatan jantung. Ini merupakan penelitian pertama yang meninjau lebih detil konsumsi gula tambahan dan kandungan lemak darah. Penemuan baru ini membantu riset lain pada gula tambahan dan efeknya pada kesehatan jantung.
Tahun silam AHA merekomendasikan pembatasan konsumsi gula tambahan. Alasannya, terlalu banyak konsumsi gula akan membuat pinggang melebar dan karenanya memicu resiko penyakit jantung. Siapkan Anda mengurangi konsumsi gula?
Riset yang baru dipublikasikan oleh Journal of American Medical Association yang diumumkan bulan April lalu menyebutkan bahwa konsumsi gula beresiko terhadap penyakit jantung. Tentu saja riset yang dilansir oleh Eatingwell ini menjelaskan bahwa yang dimaksug gula bukanlah gula pasir atau gula putih biasa.
Tanpa Anda sadari semua produk makanan dan camilan ringan selama proses produksi selalu ditambahkan gula. Bentuknya berupa madu, molases, necktar, fructose, glucose, sirop jagung dan semua bentuk olahan gula lainnya. Karena itu sebaiknya waspadalah dengan segala bentuk tambahan gula ini.
Akhir tahun silam,American Heart Associationmenganjurkan agar wanita tidak makan lebih dari 100 kalori dari gula tambhaan atau sekitar 6 sendok teh. Sedangkan laki-laki dianjurkan tidak lebih dari 150 kalori atau 9 sendok teh per hari. Sebagai conton 1 kaleng (360 ml) minuman kola bersoda mengandung 8 sendok teh gula tambahan.
"Penemuan ini memperkuat rekomendasi AHA untuk mengurangi konsumsi gula," demikian tutur Rachel Johnson, Ph.D., R.D., M.P.H, Professor Nutrisi, University of Vermont, anggota American Heart Association Nutrition Committee dan juru bicara AHA
Dalam penelitian yang dilakukan terhadap lebih dari 6.000 orang Amerika yang makan gula tambahan lebih banyak memiliki tingkat HDL - kolesterol baik lebih rendah dan tingkat trigliserida - lemak jahat dalam darah lebih tinggi. Dua hal inilah yang memicu penyakit jantung koroner. Hal yang berlawanan terjadi pada mereka yang mengkonsumsi gula tambahan lebih sedikit.
Sebenarnya tidak terlalu mengejutkan bahwa gula tidak baik untuk kesehatan jantung. Ini merupakan penelitian pertama yang meninjau lebih detil konsumsi gula tambahan dan kandungan lemak darah. Penemuan baru ini membantu riset lain pada gula tambahan dan efeknya pada kesehatan jantung.
Tahun silam AHA merekomendasikan pembatasan konsumsi gula tambahan. Alasannya, terlalu banyak konsumsi gula akan membuat pinggang melebar dan karenanya memicu resiko penyakit jantung. Siapkan Anda mengurangi konsumsi gula?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar